mein Portmonee |
Samstag, 9. November 2002
jagat, 9. November 2002 um 20:05:37 MEZInsomnia Jakarta, 15.Okt.2002 Pagi jam 06.30, lama sudah matahari bergeser dari peraduannya, satu mangkok bubur ayam sudah mendarat mulus di perut. Berangkat pagi kali ini tanpa menggunakan ojek, tanpa harus merasa ketakutan seandainya terjadi kebut-kebutan di jalan. Menyusuri daerah ini, sama dengan menyusuri miniatur jakarta, dari rumah gedong, aparat rakus serta para penyandang cacat moral sudah makmur hidup dibagian daerah ini, mereka menghiaskan diri dengan make up kemodernan Hand Phone terbaru serta berkuda mercedes. Menyebrangi jembatan ciliwung, saya jumpai gelandangan kumel yang tertidur dengan mulut ternganga beralasakan kardus indomie. Hari telah merangkak siang, tapi gelandangan itu, laki-laki, bisa tidur nyaman di trotoar jalan. Seperti mati, tak peduli berisik lalu lalang kendaraan yang lewat, tak cemas bahaya dan abai pada gangguan sekitarnya. Masyarakat kita lambat laun, kebanyakan kaum menengah keatas sedang mengalami gangguan tidur, wabah sulit tidur ini merembet seiring dengan harga BBM yang naik, harga sembako menjelang bulan puasa meroket, serta rupiah yang semakin anjlok ditikam oleh dollar yang diakibatkan oelh effek domino bom bali. Mereka hendaknya belajar dari si gelandangan ini, yang begitu saja tidur tanpa mesti persyaratan apapun, dia merasa dunia ini adalah kamar tidurnya, sedangkan kita-kita yang ada disekelilingnya adalah bingkai-bingkai serta asesoris pemenuh kamar tidurnya. Sudah saatnya kita memulai meninggalkan kemewahan, berbaur dengan mereka yang meniti hari diatas bis kota, berpakaian seadanya, asesoris dunia ditinggalkan dan cukup membawa bekal seadanya, serta selalu mengawali pagi dengan Bismillah. Bukankah kita hanya menyewa tanah jakarta ini dari generasi muda kita.
|
online for 8130 Days
last updated: 22.08.02, 08:11 You're not logged in ... login
|