Bagaimana mungkin bisa melupakan kenikmatan anggur yang terbias menjadi bayangan dirimu seteguk-demi seteguk adalah lika-liku sudut tubuhmu kunikmati sembari membayangkan hidangan terakhir yang aku rasa sekedar melepas rasa rindu yang berlebih satu hidangan menggantikan suara-suara rindu pada akhir minggu

setelah lewati malam yang lalu dengan merengkuh dan sebuah kebinalan yang bisa dikendalikan, "kita tidak hanya berdua, saat ini" kadang hendak aku tasbihkan perjanjian yang kerap harus keluar dari mulut, tapi cukup aku sunggingkan senyum, dan pada akhirnya terwakilkan.

Dalam jagat asmara kata cinta tidaklah harus diungkapkan tertawa dalam kegembiraan bersama sudahlah cukup aku ajak menyimbangi sahara kebahagiaan atau antar badik kecil menyebrangi sungai pengganti jembatan yang kadang riak-riak kecil membuat suatu kekawatiran baru lalu berpelukan bermandikan cahaya bulan, "aku selalu ada disini", gumamku, sembari mengusap butiran halus airmata sucinya

cahaya bulan enggan untuk terus bersinar, gelap sementara. dihidupkannya nyala-nyala lilin kecil menerangi sekitar.

dipetik beberapa bunga yang ada dipinggiran sungai menembus ilalang-ilalang sesaat setelah nyala purnama kembali permata-permata hati lalu di kalungkan sebagai tanda rasa sayang lalu tak terlepaskan tangan yang bergandeng hingga pada akhir hayat terbang tinggi bersama awan dengan beralaskan sinaran cahaya purnama pergi ke tanah yang jauh pada sebuah bumi yang baru

ku tinggalkan pesan dalam jernihnya botol kristal. "aku terlalu lama berhayal"